Apakah Benar Keseringan Membaca Buku Menyebabkan Mata Sakit?

Fundacionelogos – Kebiasaan membaca sebenarnya bisa menjadi salah satu penyebab seseorang memiliki mata negatif. Rabun jauh, juga dikenal sebagai rabun jauh, juga dikenal sebagai mata negatif, adalah gangguan penglihatan yang membuat penderitanya tidak dapat melihat objek di kejauhan dengan jelas. Faktanya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, namun ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko tersebut.

Mata negatif dikatakan lebih mungkin menyerang orang yang senang membaca, terutama jika dilakukan secara tidak tepat. Dikatakan, kebiasaan membaca di tempat gelap atau remang-remang menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan risiko gangguan penglihatan di area ini. Membaca buku bukanlah penyebab utama mata negatif, namun bisa menjadi pemicu kondisi ini. Baca pembahasan di bawah ini.

Membaca buku di ruangan gelap, menatap layar komputer terlalu lama, atau menonton televisi terlalu dekat dapat meningkatkan risiko mata negatif. Hal ini terjadi karena kebiasaan tersebut dapat membuat mata bekerja lebih keras, yang dapat merusak mata akibat gangguan penglihatan.

Saat membaca buku di ruangan gelap, otot mata menjadi lebih tegang dan harus bekerja keras untuk menyeimbangkan cahaya. Hal ini akan terjadi secara otomatis sehingga apa yang tercetak pada halaman buku dapat dilihat dan dibaca. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, ketegangan mata dapat menyebabkan gejala, seperti sakit kepala atau sensasi nyeri pada mata.

Rabun jauh, juga dikenal sebagai rabun jauh, mencegah pasien melihat objek yang agak jauh dengan jelas. Di sisi lain, objek yang dekat satu sama lain biasanya dapat dilihat dengan sangat jelas. Kondisi ini juga dikenal sebagai miopia. Penyakit ini biasanya dikaitkan dengan usia, yang hanya menyerang orang yang lebih tua.

Kabar buruknya, mata negatif juga bisa menyerang anak-anak. Padahal, kebiasaan membaca di ruangan gelap dikatakan lebih berpeluang menimbulkan mata negatif pada anak. Pasalnya, saat ini kemampuan visual anak sedang berkembang. Otot-otot di bagian ini semakin diperkuat agar lebih sempurna. Jika dipaksakan, dalam hal membiasakan membaca buku di ruangan gelap, perkembangan mata bisa terpengaruh.

Salah satu gangguan yang dapat diakibatkan oleh kinerja mata yang berlebihan adalah miopia atau mata negatif. Pada dasarnya, hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti apa penyebab kerusakan mata dan berujung pada miopia. Namun, ada beberapa pendapat bahwa miopia dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan dan pengaruh lingkungan.
Gejala miopia dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun. Namun, gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini biasanya bervariasi dalam tingkat keparahannya. Pada anak-anak, miopia umumnya mulai menyerang sejak usia sekolah hingga remaja. Gejala yang biasanya muncul adalah pandangan kabur, sakit kepala dan sering tidak menyadari keberadaan benda.

Faktanya, miopia tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun, ada beberapa cara untuk mencoba mengurangi risiko Anda. Selalu berusaha untuk melindungi mata Anda dan menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan kerusakan mata, termasuk memakai kacamata hitam saat bepergian di siang hari agar mata Anda terlindungi.

Pelajari tentang rabun jauh dan kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko dengan berkonsultasi dengan dokter mata di rumah sakit terdekat.

Referensi:

https://www.kacamataion.com/