Candi Borobudur: Keajaiban Candi Terbesar di Dunia

Candi Borobudur, sebuah candi Buddha yang megah dan unik, telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia. Lokasinya yang menawarkan pemandangan alam yang memukau menjadikan kawasan tempat bersejarah ini sebagai pusat wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Sebagai salah satu situs warisan dunia yang diakui oleh UNESCO pada tahun 1991, Candi Borobudur kemudian diakui Guinness World Records sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia. Penghargaan tersebut semakin membuat peninggalan sejarah ini dikenal oleh wisatawan dari seluruh dunia.

Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi, atau tepatnya pada abad ke-9. Bangunan ini terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi dengan ukiran dinding yang sangat detil. Keistimewaan tersebut menyimpan banyak misteri dalam kemegahannya yang tidak dapat ditemukan di bangunan manapun.

Terlepas dari keindahannya, banyak yang penasaran tentang siapa yang membangun candi ini dan bagaimana orang-orang di masa lalu mampu mengangkat material berat untuk membangun stupa besar yang berada di puncak tertinggi candi. Kemunculan candi ini seolah membenarkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi arsitektur sudah berkembang sejak lama di Indonesia.

Selama berdiri selama ratusan tahun, Candi Borobudur seringkali mengalami pemugaran. Pertama kali pada tahun 1907-1911 di masa pemerintahan Hindia Belanda. Lalu dilakukan pemugaran kedua pada tahun 1926-1940, dan pemugaran ketiga pada 1973-1984 oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO. Terakhir, pemugaran dilakukan pada tahun 1985 setelah kerusakan akibat meletusnya Gunung Merapi.

Borobudur memiliki banyak daya tarik wisata yang menakjubkan. Selain memiliki sejarah yang menarik dan misterius, keindahan estetika bangunannya yang luar biasa menarik perhatian para wisatawan dari berbagai negara.

Baca juga: Rental Bus Jakarta

Luas kawasan wisata Borobudur kira-kira 123 x 123 meter persegi dan ditata rapi untuk kenyamanan pengunjung. Bangunan candi terdiri dari beberapa tingkatan yang masing-masingnya memiliki patung Buddha dan terdapat sekitar 504 patung yang berbentuk seperti sedang bermeditasi, serta kurang lebih 72 stupa. Setiap peninggalan tersebut terbuat dari material batu yang kuat dan tidak mudah terkikis.

Pada dinding Candi Borobudur, terdapat sekitar 2.672 panel relief yang menceritakan tentang tingkatan alam yang dilalui oleh manusia. Relief pertama bernama Kamadhatu atau alam yang dekat dengan hukum sebab akibat. Di alam ini, manusia digambarkan sebagai sosok yang penuh dengan nafsu dan amarah.

Kemudian, relief kedua bernama Rupadhatu atau alam yang menggambarkan kecantikan dan kesempurnaan. Di alam ini, manusia digambarkan sebagai sosok yang memiliki wajah yang indah, tenang, dan sejahtera.

Terakhir, relief ketiga bernama Arupadhatu atau alam yang tidak berwujud. Di alam ini, manusia digambarkan sebagai sosok yang meraih kesempurnaan dan mampu mencapai kebahagiaan sejati.

Selain menawarkan keindahan arsitektur dan sejarah yang menarik, Borobudur juga sering digunakan sebagai tempat ritual keagamaan bagi umat Buddha di Indonesia. Pada saat perayaan Waisak, ribuan umat Buddha dari seluruh Indonesia datang ke Candi Borobudur untuk merayakan kelahiran, penemuan, dan nirwana Sang Buddha.

Untuk mengunjungi Candi Borobudur, wisatawan bisa menggunakan jasa travel tour atau berkendara sendiri. Tiket masuk ke area wisata cukup terjangkau, namun wisatawan harus memperhatikan aturan yang berlaku, seperti memakai pakaian sopan dan tidak merusak atau merusak bangunan candi.

Kesimpulannya, Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang penuh dengan sejarah dan keindahan. Bangunan candi ini merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan sejarah yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik. Bagi wisatawan, mengunjungi Candi Borobudur tidak hanya memberikan pengalaman berkesan, tetapi juga memberikan wawasan dan pemahaman tentang keberagaman budaya dan agama di Indonesia.