Disaat kondisi darurat, tapi nggak punya tabungan, pinjaman uang tunai yang bisa cair cepat biasanya jadi solusi utama yang paling banyak dicari. Entah itu via tarik tunai kartu kredit, ke aplikasi pinjaman uang tunai online, ke bank, koperasi, atau bahkan ke teman.
Pernah ngalamin, nggak?
Iya, kayak namanya, kondisi darurat, nggak ada yang tahu dan bisa tebak datangnya. Maka dari itulah, cukup penting buat kita untuk punya darurat untuk meng-cover kebutuhan di saat-saat genting.
Tapi, kalau udah terlanjur, mau nggak mau yang perlu dipikirkan adalah menyelesaikan kondisi darurat tersebut dan mencari pinjaman secepatnya.
Sejak adanya layanan pinjaman uang tunai berbasis online, semakin banyak orang yang bisa mendapatkan akses pinjaman dengan mudah. Tapi, saking banyaknya pilihan pinjaman online, mungkin banyak juga orang yang bingung: kalau butuh yang cairnya cepat, harus pakai aplikasi yang mana?
Nah, berikut ini ada satu rekomendasi aplikasi pinjaman uang tunai yang bisa cair satu hari & cocok dipakai untuk kondisi darurat:
Coba KrediFazz: aplikasi pinjaman tunai yang legal & sudah terdaftar di OJK
Bukan cuma asal bisa cair cepat, aplikasi pinjaman tunai juga wajib sudah terdaftar di OJK kalau mau tetap aman. Nah, KrediFazz, adalah salah satu aplikasi pinjaman online yang sudah memenuhi kriteria tersebut.
Sekarang ini, banyak sekali pilihan aplikasi pinjaman online yang beredar di Google Play Store atau App Store. Tetapi, belum tentu semuanya sudah legal dan terdaftar di OJK. Kadang-kadang, malah ada juga yang mengaku sudah terdaftar padahal belum.
Supaya kamu nggak ketipu dan terjebak pada fintech ilegal, kamu perlu mengecek lebih lanjut di situs OJK untuk melihat daftar nama fintech yang resmi & sudah memiliki izin beroperasi seperti KrediFazz.
Limit pinjaman, bunga, dan tenor pinjaman cepat di KrediFazz
Kalau kamu punya kebutuhan mendesak yang jumlahnya kecil, misalnya untuk cover tanggal tua, KrediFazz bisa jadi salah satu solusi tepat karena menawarkan limit pinjaman mulai dari Rp100.000 sampai dengan Rp3.000.000.
Dengan limit tersebut, KrediFazz memberikan opsi tenor pinjaman sampai dengan 90 hari. Sementara suku bunganya sebesar 0.3% per hari atau maksimal 9% per bulan. Ada juga biaya admin sebesar 6% yang akan dipotong saat pinjaman cair.
Sebagai contoh, misalnya kamu ajukan pinjaman sebesar Rp1.000.000 di KrediFazz, maka detailnya akan menjadi seperti berikut ini:
- Pinjaman pokok senilai Rp1.000.000.
- Biaya admin sebesar 6% atau Rp60.000 dari total pinjaman.
- Uang pinjaman yang akan diterima sebesar Rp940.000.
- Total pinjaman yang harus dikembalikan sebesar Rp1.180.000 (selama 60 hari) atau sebesar Rp1.270.000 (selama 90 hari).
Tahapan daftar dan ajukan pinjaman cepat di KrediFazz
Sebelum daftar KrediFazz, kamu harus memenuhi syarat pendaftarannya lebih dulu, yaitu:
- Sudah berusia minimal 18 tahun.
- Punya penghasilan minimum sebesar Rp 3 juta per bulan.
- Berdomisili di Indonesia.
Jika poin di atas sudah terpenuhi, kamu bisa mengunduh aplikasi KrediFazz di Google Play Store (khusus bagi pengguna Android). Daftar dan pengajuan pinjaman KrediFazz hanya bisa dilakukan melalui aplikasi ini.
Setelah download, buka aplikasinya dan ikuti panduan pendaftaran yang diberikan. Mulai dari mengisi form data diri, mengunggah foto KTP, foto selfie untuk verifikasi identitas, dan jumlah pinjaman yang ingin diajukan.
Dalam 1 hari kerja, jika pendaftaranmu sudah diverifikasi & disetujui, maka dana pinjaman akan cair ke rekeningmu secara langsung sesuai dengan detail atau simulasi yang sudah diberikan di aplikasi KrediFazz.
Apabila pinjaman sudah cair, sudah berjalan, dan kamu sudah melakukan pembayaran, maka limit pinjaman di akun KrediFazz kamu akan kembali seperti semula.
Kalau dibutuhkan sewaktu-waktu untuk tarik pinjaman lagi, nggak perlu tunggu waktu lama. Tinggal masukkan nominal yang dibutuhkan dan tenornya, maka pinjaman akan cepat cair ke rekening yang terdatfar!
Tapi, jangan lupa juga untuk membayar pinjaman tepat waktu sesuai tenornya, ya. Selain itu, jangan ajukan pinjaman baru sebelum pinjaman lama kamu lunas. Hal ini demi menghindari terjadinya utang yang menumpuk atau terkena denda karena pembayaran yang tertunda.